KOARMADA II – Surabaya, 14 Desember 2018
Perairan laut Bali menjadi tempat terakhir serial latihan unsur kesiapsiagaan KRI yang melibatkan beberapa KRI di jajaran Koarmada II diantaranya KRI R.E. Martadinata- 331, KRI Sultan Iskandar Muda- 367 dan Kapal Selam KRI Nagapasa- 403. Jum’at (14/12/2018).
Dalam latihan puncak yang berlangsung selama tiga hari tersebut, para peserta latihan melaksanakan serangkaian materi latihan berupa Peran Helly , yang terdiri dari latihan Landing dan Take Off pada waktu siang serta malam hari.
Beberapa peran lainnya antara lain Peran Bahaya Udara, Peran Bahaya Kapal Anti Kapal Selam, Peran PEK meliputi peran kebocoran, peran kebakaran, peran peninggalan. Dalam latihan puncak ini dituntut kepada seluruh prajurit untuk dapat bergerak dengan cepat dan tepat dalam masalah penanganan saat mengalami problem tersebut.
Selain peran-peran latihan tersebut diatas, tidak kalah penting adalah latihan menembak dengan menggunakan Gunnex Meriam 76 M, Surfex dan Adex, serta VBSS.
Kegiatan latihan kesiapsiagaan KRI ini merupakan pembinaan kemampuan prajurit pengawak alutsista KRI, yang bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan KRI Koarmada II.
Dalam latihan yang digagas oleh Komando Latihan Koarmada II (Kolatarmada II) ini, para peserta yang merupakan Prajurit Koarmada II dari satuan-satuan kapal diberikan materi dan juga uji doktrin tentang operasi dan penggunaan taktis KRI sesuai perkembangan teknologi dan taktik operasi laut.
Diharapkan setelah mengikuti latihan kesiapsiagaan KRI, para prajurit pengawak alutsista tersebut mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan tentang taktik, prosedur operasional peralatan, sensor, senjata KRI serta mampu menyelenggarakan fungsi taktis dan operasional operasi laut.
Turut hadir dalam latihan kesiapsiagaan KRI antara lain Dansatsel Koarmada II, Dankolatkoarmada II serta Dansatkor Koarmada II.
Kadispenkoarmada II, Letkol Laut (KH) Suratno, S.S., M.M.,