KOARMADA II – Surabaya, 30 November 2018
Demi kesuksesan dan tingginya semangat atau moril para prajurit, Kepala Staf Koarmada (Kaskoarmada) II, Laksamana Pertama TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., memberikan motivasi kepada prajurit Koarmada II yang akan mengikuti Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya (Mojosuro) dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, bertempat di Mako Koarmada II. Surabaya. Jum’at (30/11/2018).
Dalam kesempatan tersebut Kaskoarmada II memberikan motivasi kepada prajurit Koarmada II yang mengikuti gelaran tahunan yang di selenggarakan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Dispora Jatim) ini , agar prajurit Koarmada II tetap semangat, kompak dan selalu menjaga stamina kondisi tubuh supaya tetap vit saat pelaksanaan lomba nanti.
“Menang atau kalah tidak masalah, yang terpenting adalah kalian semaksimal mungkin tampilkan yang terbaik dan tunjukan kualitas diri kalian sebagai prajurit Koarmada II. Namun tetap jaga stamina tubuh dan perhatikan keamanan dan keselamatan diri atau Zerro Accident saat pelaksanaan lomba nanti, meski panitia sudah menjamin faktor keamanan,” tutur Kaskoarmada II.
Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, menurut rencana acara akan dilaksanakan pada Sabtu (1/12/2018) dari Lapangan Surodinawan, Mojokerto, dan berakhir di Tugu Pahlawan, Surabaya, pada Minggu (2/12/2018). Pada gerak jalan tahun ini, para peserta akan menempuh jarak sekitar 56 kilometer.
Adapun rute yang akan dilalui oleh peserta yang mengikuti gerak jalan Mojokerto – Surabaya, sebagai berikut: Start dimulai dari Lapangan Surodinawan – Jalan Raden Wijaya – Jalan Tungga Dewi – Jalan Brawijaya – Jalan Wachid Hasyim – Jalan Bhayangkara – Jalan Gajah Mada – Jalan Mlirip (Ajinomoto) – Jalan Krian (Pos 1: Pasar Krian) – Jalan Trosobo – Jalan Kletek – Sepanjang (Pos 2) – Jalan Karangpilang – Jalan Gunung Sari – Terminal Joyoboyo – Kebun Binatang – Jalan Diponegoro – Jalan Pasar Kembang – Jalan Kedung Doro – Jalan Blauran – Jalan Bubutan – Jalan Kebon Rojo dan finish di Jalan Pahlawan.
Gerak jalan tahun ini akan melibatkan sekitar 400 juri dari Persatuan Gerak Jalan, Galtap, dan GJD 45. Kriteria penilaiannya, mulai dari ketepatan waktu untuk pria 6 km per jam, wanita 5 km per jam, kerapian barisan, kerapian seragam, hingga tambahan penilaian kepada regu atau perorangan dengan pakaian terunik dan memperebutkan hadiah ratusan juta rupiah.
Sejarah pelaksanan gerak jalan ini diawali pada tahun 1955 hingga 1958, dengan rute dari Pandaan–Surabaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperingati pertahanan sektor selatan sungai Brantas yang dikenal dengan Batalyon Cipto dan Abdullah. Kemudian, pada tahun 1959 hingga 1964, rute dialihkan ke Mojokerto–Surabaya untuk memperingati pertahanan sektor barat yang dikenal dengan batalyon laskar Hisbullah, Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, Batalyon Mansjur, Sholikin dan Munasir, Djarot Subiantoro yang dikenang dengan monumen Mayangkara di Wonokromo.
Namun, perjalanan program satu ini tak selamanya berjalan mulus, pada tahun 1965 hingga 1967 gerak jalan Mojokerto – Surabaya ditiadakan karena pada saat itu situasi dan kondisi sedang terjadi G/30S/PKI. Lalu pada tahun 1968 hingga 1996 kegiatan ini dimunculkan kembali dan diselenggarakan oleh KONI Jawa Timur (1968 hingga 1973) dan kemudian dikelola oleh Dinas P&K Propinsi Jawa TImur pada tahun 1974 hingga 1997.
Ternyata, pada tahun 1998 hingga 2005, gerak jalan Mojokerto–Surabaya ditiadakan lagi karena kondisi saat itu sedang terjadi reformasi dan didukung situasi politik dan ekonomi yang sedang berada dalam keadaan yang labil.
Hingga pada akhirnya, pada tahun 2006 hingga sekarang gerak jalan Mojokerto-Surabaya kembali dilaksanakan. Namun untuk pelaksanaannya, kali ini dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Jawa Timur yang dikenal dengan “Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto–Surabaya”.
Gerak jalan perjuangan ini di buka untuk umum masyarakat seluruh Indonesia dari berbagai instansi seperti TNI – Polri, Karyawan / Karyawati, Pegawai Negeri, Swasta, BUMN, BUMD, Pelajar dan Mahasiswa dan Masyarakat Umum (Ormas, Karang Taruna, LSM, dll).
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memelihara dan mengembangkan jiwa patriotisme generasi muda melalui penghayatan dan pengamalan nilai hari Pahlawan 10 Nopember, untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan ketahanan fisik serta mental para peserta dan untuk menopang terwujudnya panji-panji olahraga yaitu “Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”.
Kadispenkoarmada II, Letkol Laut (KH) Suratno, S.S., M.M.